Papuaekspose.com – Setiap tahun Indonesia harus menanggung impor energi dengan nilai yang besar atau sekitar US$40 miliar atau setara lebih dari Rp600 triliun melayang ke luar negeri hanya untuk memenuhi kebutuhan energi nasional. Hal ini dikeluhkan Presiden Prabowo Subianto di ajang Indonesia Petroleum Association (IPA) 2025 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Rabu (21/5/2025).

Presiden Prabowo Subianto sangat prihatin dengan sebuah kondisi yang menurutnya harus segera diatasi melalui swasembada energi.

“Kita keluarkan hampir US$40 miliar tiap tahun yang hal ini bisa sebenarnya dan seharusnya digunakan untuk membantu rakyat kita di bidang-bidang strategis, pendidikan, kesehatan, untuk mengurangi dan menghilangkan kemiskinan ini potensi yang bisa kita gunakan,” ujarnya.

Oleh sebab itu, dia mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu dan bekerja sama dalam mengurangi ketergantungan pada impor energi serta memaksimalkan potensi sumber daya nasional.

Dalam pidatonya, Prabowo menekankan pentingnya kolaborasi antara sektor swasta, BUMN, dan pemerintah di semua tingkatan untuk membangun kemandirian nasional, terutama di sektor energi dan industri strategis lainnya.

“Mari kita kerja sama, kolaborasi pihak swasta dalam negeri, swasta luar negeri, BUMN, pihak pemerintah dari semua tingkatan. Mari kita bekerja semuanya bersama-sama untuk mencapai tujuan yang kita harus capai,” ujarnya.

Prabowo menyatakan keyakinannya bahwa dengan kebijakan yang berbasis pada akal sehat dan kolaborasi yang solid, Indonesia dapat mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan nasional.

“Saya percaya dengan kerja sama, kolaborasi tadi yang saya katakan, kebijakan-kebijakan akal sehat, kita akan mencapai apa yang kita inginkan,” pungkas Prabowo.

Berkomentarlah dengan baik dan bijak menggunakan facebook