Xanana Gusmao Semprot Rocky Gerung Saat Diskusi Publik Sindir Jokowi
Papuaekspose.com – Filsuf publik Indonesia, Rocky Gerung mendapat tamparan keras dari eks Presiden Timor Leste, Xanana Gusmao saat mereka berdua sedang melangsungkan diskusi publik.
Dalam sesi tanya jawab yang berlangsung hangat, momen mengejutkan terjadi dalam diskusi publik itu, tiba-tiba Xanana Gusmao terlihat kesal dan menyuruh Rocky untuk segera duduk dengan nada tinggi.
Kejadian itu terekam dalam video akun Youtube Rocky Gerung Official dengan judul “MOMEN MANTAN PRESIDEN TIMOR LESTE XANANA GUSMAO SINDIR JOKOWI & BERANI BENTAK ROCKY GERUNG” pada 17 Juni 2025.
Di awal video, sekitar menit ke-0:39, Xanana Gusmao terlihat mengangkat tangan dan berkata lantang: “Tolong! Iya aku berdiri, tolong! Oke, tolong! Ini ‘tolong’-nya itu keras artinya tolong duduk!”
Sontak ruangan menjadi hening sejenak, sebagian peserta diskusi tampak kaget, sebagian lainnya tertawa kecil menyaksikan interaksi tak terduga antara dua tokoh tersebut.

Setelah itu, suasana diskusi kembali cair, dan Xanana Gusmao melanjutkan pemaparannya soal tantangan demokrasi, pentingnya berpikir logis, dan kritik terhadap pemimpin yang ingin terus berkuasa meski sudah menjabat dua periode.
Tokoh proklamator kemerdekaan Timor Leste ini, menyampaikan pernyataan menohok soal pemimpin yang enggan melepaskan kekuasaan meski masa jabatannya telah usai. Hal itu disampaikannya dalam sebuah diskusi publik bersama Rocky Gerung dan tokoh lainnya.
Dalam salah satu bagian pidatonya, Xanana Gusmao menyinggung fenomena seorang presiden atau pemerintah yang tetap ingin melanjutkan masa jabatan meskipun telah menjabat dua periode.
“Ada seorang presiden atau satu pemerintah yang menjadi sudah dua mandat, mau terus, mau terus, dan kalau kalah juga… ini dia,” ucap Xanana Gusmao sekitar menit ke‑3 dalam video tersebut.
Ucapan tersebut sontak menimbulkan spekulasi bahwa Xanana Gusmao tengah menyindir fenomena di berbagai negara termasuk Indonesia di mana wacana jabatan presiden tiga periode pernah mengemuka.
Xanana Gusmao menyebutkan bahwa meski dalam pikiran masih merasa ‘merdeka’, namun hasil pemilu tetap harus dihormati. Ia menekankan pentingnya menerima hasil demokrasi tanpa memaksakan kehendak.
“Meskipun di dalam pikiran kemerdekaan masih… Tapi hasilnya setelah pemilu, tidak ada masalah,” lanjutnya.
Pernyataan itu disampaikan dalam konteks diskusi tentang kualitas demokrasi dan pentingnya pendidikan berpikir kritis bagi generasi muda.
Ia menyayangkan lemahnya kemampuan berpikir logis di kalangan generasi baru yang menurutnya menjadi tantangan serius bagi masa depan negara-negara berkembang.
“Cara berpikir logis itu penting…Kalau tidak, kita hanya fotokopi pengetahuan dari luar. Tidak berkembang,” ujar Xanana Gusmao.
Mantan pemimpin gerilyawan itu juga menyoroti lemahnya sensitivitas sosial dalam pengambilan keputusan hukum dan pendidikan.
Ia mengisahkan pengalamannya berdialog dengan perempuan-perempuan yang mendekam di penjara karena persoalan sosial yang kompleks termasuk kekerasan dalam rumah tangga.
Berkomentarlah dengan baik dan bijak menggunakan facebook