Papuaekspose.com – Memuncaknya tensi serangan udara oleh Israel dan Amerika Serikat membuat pejabat Iran tengah mempertimbangkan untuk menyingkirkan Ayatollah Ali Khamenei sebagai Pemimpin Tertinggi Iran. Dari laporan yang dikutip bahwa ada sekelompok pengusaha, tokoh militer dan politik, serta ulama senior disebut berencana mengganti Ayatollah Ali Khamenei.

“Ide kami hanyalah salah satu opsi. Teheran kini penuh dengan wacana semacam itu. Mereka juga berbicara dengan orang Eropa tentang masa depan Iran. Semua orang tahu bahwa hari-hari Khamenei sudah dihitung. Bahkan jika ia tetap menjabat, ia tidak akan memiliki kekuasaan yang sebenarnya,” mengutip laporan tersebut.

The Atlantic melaporkan bahwa pejabat Iran merasakan sentimen ini bahkan sebelum serangan AS. Namun, sumber mencatat bahwa rencana yang dituduhkan itu bisa saja berakhir sebaliknya.

“Saya pikir peluang kita untuk berhasil menyingkirkan Ayatollah Ali Khamenei kini telah meningkat. Namun, kita semua khawatir dan tidak yakin. Bisa juga berakhir sebaliknya.”

Majelis Ahli Iran, badan yang menunjuk pemimpin tertinggi, harus memberikan suara untuk mencopotnya dari jabatannya, tetapi The Atlantic mencatat bahwa penyelenggaraan pemungutan suara tidak mungkin dilakukan saat Teheran diserang udara.

Para pejabat mengatakan bahwa mantan presiden Iran Hassan Rouhani sedang dipertimbangkan oleh para elite menduduki peran kunci, tetapi menekankan bahwa ia tidak terlibat dalam diskusi untuk menggantikan Ayatollah Ali Khamenei.

Beberapa sumber menyebutkan bahwa mereka ingin mencapai kesepakatan dengan Presiden AS Donald Trump, sementara yang lain menginginkan Republik Islam untuk merespons serangan udara AS.

The New York Times melaporkan bahwa sementara para pejabat Iran berasumsi bahwa pembicaraan dengan Trump adalah tentang negosiasi gencatan senjata dengan Israel, presiden AS ingin fokus pada program nuklir Iran.

Para pejabat Iran berkomunikasi dengan media AS lainnya tentang kondisi Ayatollah Ali Khamenei.

Sebelum laporan The Atlantic, tiga pejabat Iran lainnya mengatakan kepada The New York Times secara anonim bahwa Khamenei telah memblokir semua komunikasi elektronik dan berbicara kepada para komandan melalui “ajudan terpercaya” karena takut dibunuh.

NYT, mengutip para pejabat, mengatakan bahwa pemimpin tertinggi “terkejut” oleh eselon keamanan Israel dan infiltrasinya ke Republik Islam.

Berkomentarlah dengan baik dan bijak menggunakan facebook