OPM Baku Tembak di Distrik Sinak, Jubir Sebut Tembak 2 Anggota Militer Indonesia
Papuaekspose.com – Baku tembak yang terjadi antara pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) dengan personel TNI di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah pada Rabu, (2/7/2025), menyebabkan seorang anggota TNI tertembak mati dan membuat seorang pasukan lain mengalami luka berat.
Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan baku tembak terjadi sejak pukul 05.00 hingga sekitar 11.00 WIT di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
“Tentara Indonesia melakukan operasi ke Markas TPNPB di Sinak sehingga mengakibatkan terjadinya baku tembak,” kata Sebby dalam keterangannya, Rabu, (2/7/2025).
Sebby mengklaim pihaknya menembak mati seorang anggota TNI dan membuat seorang pasukan lain mengalami luka berat. Di sisi lain, menurut Sebby, tidak ada korban jiwa di pihaknya.
Selain itu, TPNPB-OPM mengklaim militer Indonesia melakukan pengeboman ke titik permukiman sipil saat melakukan serangan ke Sinak.
“Jika perang silakan keluarkan imbauan agar seluruh warga sipil diungsikan terlebih dahulu agar mereka terhindar dari konflik,” ujarnya.
Sebby mengimbau agar TNI dan seluruh aparat militer Indonesia mematuhi aturan hukum humaniter dalam menjalankan operasi.
“Markas TPNPB jelas ada silakan datang ke markas kami (jika hendak menyerang),” kata dia.
Terpisah dikonfirmasi soal peristiwa penembakan ini ke Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz. Namun, hingga berita ini ditayangkan belum ada konfirmasi mengenai peristiwa baku tembak ini.
Sementara sebelumnya pada Juni lalu, TPNPB-OPM juga mengklaim telah menembak mati sembilan prajurit TNI di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua, pada 23 Juni lalu. Sebby dalam pernyataannya menyatakan penembakan itu dilakukan pasukan TPNPB-OPM Kodap XXVII Sinak yang dipimpin Mayor Kelenak Murib.
Sebby menyatakan mereka melakukan penembakan karena 120 anggota militer Indonesia memasuki wilayah operasi TPNPB Kodap Sinak di Pos Kilumalari.
Namun kabar itu dibantah langsung oleh Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal Kristomei Sianturi. Kristomei menyatakan berita bohong itu sengaja dilontarkan TPNPB-OPM sebagai bentuk propaganda.
“Berita tersebut tidak benar atau hoaks,” kata Kristomei.
Berkomentarlah dengan baik dan bijak menggunakan facebook