Papuaekspose.com – Diduga gegara pemberitaan terkait Forum Pemilik Hak Sulung (FPHS). Akun Instagram resmi Antar Papua (@antarpapua) diserang oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab pada Rabu, (03/07/2025).

Terdeteksi adanya upaya login mencurigakan dari lokasi yang tidak biasa melalui sistem keamanan akun Instagram, yaitu Piscataway, New Jersey, Amerika Serikat, pada Rabu siang, (03/07/2025), oleh Tim IT Antar Papua.

Sebelumnya, sekitar pukul 03.00 pagi, terdeteksi juga upaya login ke akun Facebook Antar Papua. Namun, karena upaya tersebut gagal, pelaku kemudian beralih dan berhasil mencoba mengakses akun Instagram @antarpapua.

Sementara dalam siaran persnya pihak redaksi Antar Papua sangat menyayangkan kejadian ini dan menyebutnya sebagai bentuk ancaman terhadap kebebasan pers, serta upaya intimidasi terhadap media lokal yang konsisten menyuarakan isu-isu masyarakat adat.

Media hadir untuk menyuarakan suara masyarakat, khususnya mereka yang selama ini kurang mendapat perhatian. Serangan seperti ini menunjukkan bahwa masih ada pihak-pihak yang tidak senang jika suara rakyat kecil disuarakan.

Sebagai langkah antisipasi, tim redaksi Antar Papua telah melakukan pengamanan akun, seperti mengganti kata sandi dan mengaktifkan verifikasi dua langkah, guna mencegah akses tidak sah di masa mendatang.

Antar Papua menegaskan akan terus berkomitmen menyuarakan kepentingan masyarakat, terutama isu-isu yang berkaitan dengan hak-hak adat, tanah, dan keadilan sosial di Papua.

Terpisah Wakil Pemred Papuaekspose.com Alqadri Muhamad juga menyayangkan kejadian tersebut. Ia menyebutnya sebagai bentuk pembungkaman terhadap kontrol sosial media kepada masyarakat.

“Hal ini patut kita waspadai dan agar media online lokal di Papua memperkuat pengamanan terhadap website maupun akun media sosialnya. Jangan sampai kejadian tersebut terulang kembali, sebab keamanan internal juga perlu diperkuat,” kata pria yang akrab disapa Qodri ini, Jumat (4/7/2025).

Menurutnya, upaya peretasan website dan akun media sosial Antar Papua perlu dijadikan pelajaran untuk semua pengelola media online, khususnya di wilayah Papua.

“Harusnya ini jadi pelajaran buat kita semua,” pungkasnya.

 

Berkomentarlah dengan baik dan bijak menggunakan facebook