Johannes Rettob : Mimika Lebih dari Sekadar Tambang Ada Salju Abadi, Budaya Kamoro Hingga Kanguru
Papuaekspose.com – Selama ini, nama Kabupaten Mimika selalu identik dengan raksasa tambang PT Freeport Indonesia. Namun, dalam bincang-bincang di kanal YouTube Helmy Yahya Bicara, Bupati Mimika Johannes Rettob mengungkapkan bahwa wilayahnya adalah “permata tersembunyi” di timur Indonesia yang menyimpan kekayaan alam dan budaya yang tak tertandingi di dunia.
Berikut adalah rangkuman potensi luar biasa Mimika yang jarang diketahui publik:
Mimika memiliki salah satu dari tujuh puncak tertinggi di dunia (Seven Summits), yaitu Puncak Jaya atau Carstensz Pyramid. Menariknya, meskipun berada di daerah tropis, gunung ini memiliki salju abadi atau gletser. Johannes Rettob menegaskan bahwa salju tersebut masih ada hingga sekarang dan menjadi magnet bagi pendaki profesional dari seluruh dunia.
Secara geografis, Mimika dijuluki sebagai “Negeri Ribuan Sungai”. Sekitar 60% wilayah kabupaten ini merupakan hutan lindung dan bagian dari Taman Nasional Lorentz. Mimika juga diklaim memiliki spesies mangrove terbanyak di dunia, yang menjadikannya aset ekologi yang sangat berharga bagi paru-paru dunia.
Seni ukir Mimika, khususnya dari Suku Kamoro, memiliki kualitas yang setara dengan ukiran Asmat namun dengan ciri khas tersendiri. Motif yang paling sering muncul adalah tulang ikan, sayap kelelawar, dan sosok manusia yang melambangkan nenek moyang.
- Bitoro dan Karapau: Mimika memiliki tradisi unik seperti Pesta Karapau (inisiasi kedewasaan laki-laki) yang melibatkan pembuatan patung raksasa setinggi belasan meter yang dipahat langsung dari batang pohon yang akarnya diletakkan di atas.
- Kebanggaan Nasional: Sebagai bentuk promosi, sebuah patung Kamoro setinggi 7 meter kini berdiri tegak di kawasan wisata Danau Toba, Sumatera Utara.
Jika banyak orang mengira kanguru hanya ada di Australia, Mimika membuktikan sebaliknya. Di hutan-hutan Mimika, terdapat Walabi atau kanguru pohon berukuran kecil yang menjadi fauna asli daerah tersebut.
Bupati Johannes Rettob juga menceritakan tentang Kuala Kencana, sebuah kota modern di tengah hutan Mimika yang dibangun dengan standar internasional tanpa kabel listrik yang menjuntai di atas tanah (sistem bawah tanah). Mimika juga memiliki bandara tersibuk kedua di Papua, Bandara Moses Kilangin, dengan pergerakan hingga 150 penerbangan per hari.
Visi Pembangunan: Menuju Kemandirian Selain Tambang
Johannes Rettob menekankan pentingnya transisi dari ketergantungan pada sektor tambang ke sektor jasa dan pariwisata.
- Pendidikan Sepanjang Hari: Untuk meningkatkan SDM, Mimika menerapkan pola “Sekolah Sepanjang Hari” di kampung-kampung, di mana anak-anak diberikan makan tiga kali sehari dan pendidikan karakter serta keterampilan hidup.
- Kesehatan Gratis: Saat ini, cakupan kesehatan gratis (UHC) di Mimika telah mencapai 98% dan ditargetkan 100% dalam waktu dekat.
“Papua itu aman, Mimika itu aman. Jangan takut berinvestasi dan berkunjung ke Mimika. Kami memiliki segalanya, dari gunung bersalju hingga kekayaan budaya yang eksotis,” pungkas Johannes Rettob.
Sumber : YouTube Helmy Yahya Bicara

Berkomentarlah dengan baik dan bijak menggunakan facebook