Badan Gizi Nasional Respon Dugaan Sayur Basi di Program Makan Bergizi Gratis
Papuaekspose.com – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan adanya indikasi sayur basi di program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal itu pun langsung direspon Badan Gizi Nasional (BGN).
Badan Gizi Nasional (BGN) menyebut pihaknya akan melakukan evaluasi lanjutan untuk perbaikan kualitas dan kepastian gizi terhadap makanan sebelum disalurkan kepada penerima manfaat.
Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana mengatakan Badan Gizi Nasional (BGN) telah melakukan evaluasi tiap hari dan keluhan dijadikan acuan untuk perbaikan.
Menurutnya, saat ini program masih berjalan di tahap awal, sehingga evaluasi dan masukan akan menjadi bahan pertimbangan untuk perbaikan di tahap lanjutan.
“Dengan berjalannya waktu, pelayanan akan makin cepat, makin tepat waktu, makin baik, dan makin menyesuaikan dengan selera,” jelasnya, Ahad (12/1/2025).
Lebih dari itu, Dadan membantah pelaksanaan program makan bergizi gratis ini tidak melibatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Dadan menegaskan, pihaknya memberikan ruang bagi pelaku usaha dari berbagai macam skala asal selaras dengan syarat yang telah ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional.
“Semua pihak terbuka, yang penting dapat ikut melayani dengan kualitas yang sesuai pedoman,” jelas Dadan.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengungkapkan, BPOM menemukan indikasi sayur basi di Makanan Bergizi Gratis, tetapi distribusi paket tersebut sudah dicegah.
Ia mengatakan, laporan mengenai makanan basi itu didapat dari Balai Besar BPOM yang ada di bawah koordinasi BPOM.
“Beberapa laporan dari Balai Besar POM yang ada di bawah koordinasi kami, itu melaporkan dan setelah itu telah telah disampaikan ke satuan kerja dan itu sudah dicegah,” kata Ikrar di Mabes Polri, Jakarta Jumat (10/1).
“Ada sayur yang basi, intinya begitu, sayur yang basi ini kita cegah untuk tidak didistribusikan,” ujar dia melanjutkan.
Namun demikian, Ikrar tidak merinci lokasi makanan gratis yang hampir didistribusikan itu. Ia tidak ingin temuan tersebut menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat.