Papuaekspose.com – Saat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sentuh angka Rp16.200 membuat Presiden Jokowi sempat khawatir. Demikian hal itu ia sampaikan saat memberikan sambutan di agenda Inaugurasi Menuju Ansor Masa Depan di Istora Senayan, Jakarta, Senin (27/5/2024).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku agak ngeri saat dolar AS melompat di atas Rp16.000, di Rp16.200, karena negara lain juga melompat lebih dari itu.

“Kita sudah mulai ketir-ketir saat melompat di atas Rp16.000, di Rp16.200,” kata Jokowi.

Sebelumnya, dalam agenda GP Ansor itu, orang nomor satu di Indonesia itu menjabarkan bahwa saat ini ada tiga hal yang sangat ditakuti oleh Negara-negara di seluruh dunia.

Pertama, kata Jokowi berkaitan dengan kurs, dia pun mewanti-wanti bahwa akan ada harga-harga yang akan naik apabila nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah.

Namun, dia melanjutkan apabila nilai rupiah menguat, justru keuntungannya bergerak terhdap harga barang-barang terutama barang impor yang menjadi jauh lebih murah.

Kedua harga minyak, dia juga melanjutkan bahwa perang di Palestina yang mengikutsertakan Iran dalam kancah perang itu juga mengkhawatirkan dunia lantaran harga minyak sempat naik.

“Apa yang terjadi kalau minyak naik? jangan dianggap remeh, perang yang jauh dari kita bisa berpengaruh kepada Indonesia. Kalau harga minyak naik, karena produksi iran turun, semua barang-barang akan ikut naik,” imbuhnya.

Ketiga, Kepala Negara mengatakan bahwa yang ditakuti oleh semua negara adalah bunga pinjaman. Mengingat semua negara itu memiliki pinjaman.

Dia pun menyebut ada Negara yang memiliki bunga pinjaman yang mencapai 220%, bahkan Negara tetangga yang juga berada di angka 130%.

“Jadi, kalau dibandingkan dengan negara lain kita berada di angka 39% itu sebetulnya masih jauh dari Undang-undang yang diperbolehkan dan juga jauh dari negara-negara lain yang tadi juga saya sampaikan. Ini sekali lagi patut kita syukuri bersama,” pungkas Jokowi.