Papuaekspose.com – Sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) mendapat apresiasi dari Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka mengutip kanal YouTube miliknya.

Menurutnya, suksesnya penggunaan sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) membuat gerah pihak lain, penggunaan QRIS milik Indonesia sangat masif, khususnya oleh UMKM.

“Sehingga tidak heran jika penggunaannya meledak luar biasa dan sedikit membuat gerah pihak lain,” kata Gibran, dikutip dari kanal YouTube miliknya, Minggu (18/5/2025).

Wapres Gibran menjelaskan, pengguna QRIS mencapai lebih dari 56 juta orang, dan jumlah merchant telah mencapai lebih dari 38 juta. Data dari Bank Indonesia pada Maret 2025, volume transaksi QRIS mencapai lebih dari 1 miliar transaksi atau meningkat 173 persen dibandingkan tahun lalu.

“Nilai transaksinya juga meningkat 149 persen dibanding tahun lalu, atau mencapai Rp104 triliun. Besar sekali,” ujar Gibran.

Belum jelas siapa pihak yang disebut Gibran gerah dengan keberadaan QRIS. Namun, sebelumnya, Pemerintah Amerika Serikat mengkritik kebijakan QRIS dan Gerbang Pembayaran Nasional atau GPN yang dibuat Bank Indonesia.

Kritik pemerintahan Trump terhadap dua kebijakan bank sentral ini termuat dalam laporan National Trade Estimate (NTE) yang dirilis oleh Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) pada 31 Maret 2025. Menurut USTR, perusahaan-perusahaan AS, termasuk penyedia pembayaran dan bank khawatir terkait proses pembuatan kebijakan QRIS.

BI dianggap tidak memberikan kesempatan kepada pemangku kepentingan internasional untuk memberikan pandangan mereka, termasuk bagaimana sistem tersebut dirancang untuk berinteraksi paling lancar dengan sistem pembayaran yang ada.