Papuaekspose.com – Menghadiri acara HUT ke-79 Brimob Polri yang berlangsung di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut bahwa kebijakan pemerintah dalam mensejahterakan warga Papua belum diterima dengan baik.

Pasalnya karena faktor itu membuat anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua semakin bertambah. “Artinya apa? Apa yang menjadi kebijakan pemerintah pusat untuk mensejahterakan masyarakat Papua, belum bisa diterima dengan baik, atau mungkin belum tersosialisasi dengan baik. Sehingga yang ada justru sebaliknya, jumlah KKB-nya yang semakin meningkat. Sehingga di satu sisi, rekan-rekan tentunya harus siap menghadapi ini,” ujar Sigit. Kamis (14/11/2024).

Sigit menambahkan bahwa pemerintah memiliki tantangan besar dalam memberikan pemahaman kepada warga Papua mengenai keseriusan pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kesejahteraan mereka.

Ia juga menekankan pentingnya kesiapan Brimob dalam menghadapi berbagai konflik sosial yang mungkin terjadi.

“Di sisi lain, kita juga berhadapan dengan masalah konflik-konflik sosial yang sebetulnya rekan-rekan memiliki tugas untuk mengantisipasi hal tersebut,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Sigit mengungkapkan bahwa jumlah anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua kini semakin bertambah, bahkan telah mencapai ribuan orang.

Sebelumnya, jumlah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) hanya berkisar di angka 300-an.

“Kita lihat sebelum pengumuman DOB, dan juga perubahan terkait dengan kebijakan dana otsus, saya ingat beberapa tahun yang lalu jumlah KKB kita masih kurang lebih sekitar 300,” ujar Sigit.

“Namun pasca itu, yang terjadi saat ini jumlah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kita melebihi 1.400, kalau tidak salah ya, 1.200. Dan jaringannya juga semakin bertambah,” pungkasnya.