Kapolresta Kota Jayapura Sebut Pemicu Kerusuhan di Uncen Papua Akibat Pendemo Memaksa Tutup Pintu Gerbang
Papuaekspose.com – Kapolresta Kota Jayapura AKBP Fredrickus Maclarimboen menyebut aksi unjuk rasa mahasiswa Universitas Cenderawasih (Uncen) berujung kericuhan dipicu mahasiswa ingin melumpuhkan aktivitas kampus dengan menutup pintu pagar gapura.
“Pada pukul 10.30 WIT massa aksi memulai akai dengan melakukan orasi. Mahasiswa menuntut keringanan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT),” kata Kapolresta Kota Jayapura, Kamis (22/5/2025).
Namun, sambung Fredrickus, mereka memaksakan untuk menghentikan aktivitas kampus kemudian memaksa menutup pintu gerbang.
Hal itu yang kemudian terjadi tarik-menarik antara petugas keamanan, massa aksi, dan pihak kampus. Akhirnya terjadi pelemparan oleh massa kepada aparat.
“Aksi diterima oleh pihak Rektorat diwakili rektor III untuk menerima aspirasi dari mahasiswa. Kemudian saling tarik menarik antara petugas kepolisian, pihak kampus, dan massa,” ujarnya.
Dari aksi penyerangan dengan menggunakan batu dan beberapa material lain, mengakibatkan tiga anggota Polresta Jayapura Kota mengalami luka-luka yakni Briptu Diki, Bribu Aan, dan Aipta Nursalam.
Kemudian satu unit truk dalmas milik Polresta Kota Jayapura yang dibakar oleh massa aksi.
“Saat ini (petugas) sedang dalam perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara,” ujarnya.
Kapolresta Kota Jayapura itu, menyampaikan hingga saat ini tidak ada mahasiswa yang ditahan oleh kepolisian.
Untuk mencari pelaku pelemparan dan pembakaran mobil pihaknya akan mengidentifikasi pelaku dengan dokumentasi yang di peroleh pada saat aksi penyerangan kepada petugas.
Sementara itu, untuk mengantisipasi aksi susulan, saat ini polisi memastikan agar staf dan mahasiswa lain yang masih berada di kampus dalam kondisi aman.
“Ada beberapa dosen dan mahasiswa yang tadi mengamankan diri tetapi sudah kembali,” ujarnya.
Pasukan pengamanan aksi demonstrasi hari ini Polestra, Polda, Samapta, dan Kodim 1701/Jayapura.
Sementara itu, dalam spanduk massa aksi itu bertemakan ‘Stop Kapitalisasi, Komersialisasi, Pendidikan di Uncen’ dengan poin tuntutan sebagai berikut;
- Segera menurunkan biaya pembayaran UKT (Uang Kuliah Tunggal)
- Kuota Jalur Masuk Seleksi Bersama (JMSB) sebanyak 80 persen harus Orang Asli Papua (OAP)
- Segera cabut BLU dan kembalikan Uncen sebagai status negeri.