Papuaekspose.com – Polri telah menyiapkan 8 satuan tugas yang akan menjaga pelaksanaan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, mulai dari menjelang, di saat, dan setelah pelantikan. Demikian dikatakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo usai apel gelar pasukan pengamanan pelantikan presiden dengan TNI di Lapangan Silang Monas, Jakpus, Jumat (18/10/2024).

“Jadi untuk total personel (kepolisian) yang melaksanakan kegiatan pengamanan, kurang lebih 15 ribu, hari ini tergabung dalam apel gelar pasukan ini kurang lebih 2 ribu,” kata Kapolri Listyo.

Sejalan dengan pengamanan itu, Listyo menyebutkan telah disiapkan juga skema rekayasa lalu lintas untuk mengatasi pergerakan kendaraan di sekitar lokasi, terutama dari titik awal kegiatan pelantikan di Gedung DPR RI.

“Oleh karena itu, kami dengan Panglima TNI akan terus bekerja untuk memitigasi, meminimalisir dan juga terkait dengan rencana pelantikan,” sambungnya.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga mengungkapkan ada kelompok-kelompok yang akan melakukan aksi di jalan saat pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 20 Oktober mendatang.

Baca Juga:
Blending BBM Disebut Menteri ESDM Diperbolehkan Asal Kualitas dan Speknya Sama
Kepala Daerah Diminta Sejalan dengan Visi Presiden Prabowo, Begini Pesan Wapres Gibran
Satgas Operasi Damai Cartenz-2025 Kejar 6 Napi yang Melarikan Diri dari Lapas Kelas IIB Wamena

Meski tidak disebutkan siapa kelompok tersebut, Sigit mengatakan kepolisian sudah memantau rencana aksi itu.

“Di sisi lain juga ada kelompok-kelompok yang kita pantau yang akan melaksanakan kegiatan aksi,” ujar jenderal bintang 3 itu.

Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan sejumlah personel khusus telah disiapkan untuk memaksimalkan pengamanan pada hari pelantikan.

Ada anti-drone hingga sniper yang akan diturunkan.

“Ya, jadi semua kita kerahkan untuk pengamanan khususnya VVIP untuk ring 1 dari Paspampres lengkap dengan sniper dan anti-drone dan ring 2, 3 pasukan TNI dan kepolisian,” ujar Agus.

Dari TNI sendiri menyebutkan setidaknya ada 100 ribu personel yang diturunkan. Operasi pengamanan gabungan ini akan berlangsung hingga 23 Oktober mendatang demi memastikan transisi kepemimpinan negara berlangsung lancar dan aman.