KKB Penyandera Pilot Susi Air Mulai Terjepit Kapuspen : Yang Mendahului Mereka
Papuaekspose.com, – Operasi penyelamatan pilot Susi Air Capt Philip Mark Merthens yang ditawan kelompok kriminal bersenjata KKB di Nduga, Papua Pegunungan, hingga kini masih berlanjut.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono mengklaim saat ini kondisi KKB sudah terjepit.
“Kita tidak lagi bisa percaya mereka (KKB). Mereka yang menyerang loh, yang mendahului mereka bukan kita. Dan sekarang kondisinya terjepit,” kata Kapuspen TNI Laksda Julius Widjojono dalam keterangan pers, Senin, (24/4/2023).
Kapuspen menduga dari pihak KKB juga menjadi korban tewas saat baku tembak dengan para prajurit TNI kala itu.
“Bayangkan 36 orang (prajurit TNI) itu kira-kira menembak enggak, dari ratusan peluru yang dibawa kan pasti menembak. Nah dari mereka pasti ada yang mati nah mereka tidak menyebutkan itu, KST (KKB) tidak menyebutkan,” ungkapnya.
Indikasi KKB mulai terjepit terlihat saat proses evakuasi Pratu F dari jurang 140 meter tidak ada potensi serangan.
“Tim bisa mengevakuasi yang kedalaman jurang 140 kalau situasi tidak aman kan tidak mungkin. Pasti diserang kan. Jadi mereka sudah terjepit, sudah bubar kocar-kacir,” bebernya.
Sebelumnya, satu prajurit TNI yakni Pratu F dari Satgas Yonif R 321/GT yang sempat dinyatakan hilang usai baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Mugi-Mam, Nduga ditemukan dalam kondisi gugur.
Pratu F merupakan prajurit TNI ke lima yang ditemukan gugur dalam peristiwa di Kabupaten Nduga. Kelima prajurit itu yakni Pratu F, Pratu Ibrahim, Pratu M Arifin, Pratu Kurniawan, dan Prada Syukra.
Pratu F tergabung dalam rombongan Satgas Yonif R 321/GT beranggotakan 36 personel yang ditugaskan menyelamatkan Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens yang ditawan KKB di kawasan Nduga, Papua.
Peristiwa itu terjadi pada 15 April 2023 lalu.
Ketika berada di perjalanan menuju titik operasi. Secara mendadak 36 personel mendapatkan serangan dari segala penjuru oleh gerombolan KKB
“Dikepung dari atas, kiri, kanan samping tebing. Nah mencoba menyerang yang bawah itu ternyata ada seperti ada surface. Jadi escapenya dia itu lompat ke jurang itu, tapi tidak ada luka tembak, senjata masih ada,” ujarnya.
Kapuspen Mabes TNI Laksda, Julius Widjojono menjelaskan, gugurnya Pratu F bukan karena tertembak oleh KKB melainkan terjatuh karena melompat ke jurang dari tebing ketinggian 140 meter saat posisi terdesak dikepung Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua.
“Karena mencoba untuk escape dari serangan. Melompat ke tebing, tidak tertembak. Dia lompat lalu jatuh ke tebing 140 meter,” kata Julius keteranganya, Minggu, 23 April 2023. (*)
Berkomentarlah dengan baik dan bijak menggunakan facebook