Papuaekspose.com, – Dua Kelompok Kriminal Bersenjata KKB Papua Kodap III Kali Kopi Timika, pimpinan Joni Botak dan Kodap VIII Intan Jaya Lewis Kogoya berseteru di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, pada Kamis (20/4/2023) lalu. Perseteruan itu diduga karena beda pendapat aksi penembakan pesawat yang menyebabkan layanan penerbangan di wilayah itu dihentikan sementara.

Peristiwa itu menewaskan Holem Uamang yang merupakan anggota KKB Kodap III Kali Kopi Timika.

Bahkan, Juru bicara TPN OPM, Sebby Sembom menyebut, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap VIII Intan Jaya juga menembak mati Joni Botak karena dianggap sebagai mata – mata dan menjadi agen TNI. Selain menembak mati, Kodap VIII Intan Jaya juga merampas 3 pucuk senjata yang dikuasai oleh Joni Botak.

“Itu mata – mata intelijen TNI -Polri di Beoga dan staf operasi Kodap VIII Intan Jaya Lewis Kogoya melaporkan bahwa mereka menembak mati Joni Botak karena dianggap sebagai pengkhianat,” kata Sebby dalam pesan singkatnya, dikutip Selasa (25/4) malam.

Baca juga: KKB Papua Serang TNI-Polri, Masyarakat di Intan Jaya Lakukan Perlawanan

Selain menembak Joni Botak, Lewis Kogoya juga merampas 3 pucuk senjata milik kelompok Joni Botak beserta beberapa barang bukti pengkhianatannya.

“Ada telepon, bendera merah putih dan teleskop. Ini kami lakukan karena kami sudah mengikuti dia. Dia (Joni Botak) sering masuk keluar di pos TNI di Migilowak Kampung Beoga,” ujarnya.

Bukti lainnya kata Sebby adalah pada 14 April lalu setelah pihaknya menembak pesawat, Joni Cs sempat bersembunyi dan ingin menembak pihaknya.

“Jadi mereka (Joni Cs) mau tembak kami tapi pelurunya terkancing. Dia juga salah satu pelaku yang ikut terlibat dalam kematian Kelly Kwalik,” tegas Sebby.

Dari kejadian ini Sebby menyatakan untuk semua pejuang di 36 Kodap yang berada di bawah Komando TPN PB untuk tidak mencoba-coba menjadi pengkhianatan perjuangan. “Yang berkhianat akan kami tembak mati,” tandasnya.