Papuaekspose.com – Pasca melakukan beberapa “Kontroversi”, presenter dan anggota DPR RI Surya Utama atau yang popular dipanggil Uya Kuya dinonaktifkan sementara dari status anggota DPR RI mulai 1 September 2025.

Penonaktifan itu diketahui setelah Partai Amanat Nasional (PAN) mengumumkan keputusan resmi yang diambil Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN sebagai respons atas kritik keras masyarakat terhadap aksi dan pernyataan kontroversial Uya Kuya.

Meski begitu, secara administratif ia masih tercatat sebagai anggota DPR RI, hanya saja saat ini Uya Kuya sudah tidak menjalankan fungsi aktif di fraksi PAN dan tidak mendapatkan tunjangan, melainkan hanya gaji pokok.

Keputusan ini juga masih memberi kemungkinan bagi Uya Kuya untuk direhabilitasi di kemudian hari.

Kontroversi Uya Kuya bermula dari aksinya berjoget di Gedung DPR bersama Eko Patrio saat Sidang Tahunan MPR RI pada 15 Agustus 2025.

Aksi itu memicu kemarahan publik karena dianggap tidak pantas di tengah kondisi sulit yang sedang dialami masyarakat. Situasi semakin memanas hingga memunculkan gelombang demonstrasi besar-besaran.

Kontroversi Surya Utama atau Uya Kuya

Beberapa kontroversi besar yang menjerat Uya Kuya dan akhirnya membuat PAN mengambil langkah tegas antara lain:

Joget di Sidang Tahunan MPR RI (15 Agustus 2025)

Uya Kuya ikut berjoget bersama anggota DPR lain dalam forum resmi negara. Tindakannya dianggap tidak etis mengingat masyarakat sedang menghadapi banyak kesulitan.

Pernyataan Surya Utama atau Uya Kuya Membela Aksi Joget

Uya Kuya sempat membela tindakannya dengan alasan latar belakangnya sebagai artis. Ia juga menyebut anggota DPR mirip artis yang aktif di media sosial. Pernyataan ini justru memicu kemarahan publik.

Unggahan Video Kontroversial Surya Utama atau Uya Kuya

Ia mengunggah beberapa video yang terkesan mengolok-olok kritik masyarakat serta membela tunjangan DPR. Hal ini memicu kemarahan yang lebih luas hingga terjadi aksi massa merusak rumah sejumlah anggota DPR, termasuk milik Uya Kuya.

Permintaan Maaf Surya Utama atau Uya Kuya

Setelah tekanan semakin besar, Uya Kuya akhirnya mengeluarkan video permintaan maaf. Ia mengaku menyesal dan berjanji akan lebih berhati-hati dalam bertindak sebagai anggota DPR.

Sanksi Nonaktif dari PAN

Sebagai puncaknya, PAN memutuskan menonaktifkan Uya Kuya mulai 1 September 2025 demi menjaga nama baik partai dan integritas DPR RI.

Perjalanan Karir Surya Utama atau Uya Kuya

Sebelum masuk politik, Uya Kuya sudah dikenal sebagai figur publik di dunia hiburan. Nama aslinya adalah Surya Utama. Ia mengawali karier sebagai penyanyi melalui grup vokal Tofu dan sebelumnya membentuk grup akapela MT Voices.

Kesuksesan di dunia tarik suara mengantarkan Uya Kuya menjadi penyiar radio selama kurang lebih 10 tahun di Jakarta. Dari sana, ia semakin dikenal luas dengan menjadi presenter berbagai acara televisi yang melejitkan namanya sebagai entertainer.

Selain bernyanyi dan menjadi presenter, Uya Kuya juga terjun ke dunia seni peran. Ia bermain dalam beberapa sinetron, film, hingga merambah menjadi produser musik serta pencipta lagu.

Tidak hanya itu, Uya Kuya juga berani mencoba peruntungan di dunia bisnis. Ia mendirikan usaha showroom mobil, restoran Jepang, peternakan ikan hias Louhan, penangkaran kucing ras, hingga kuliner pisang goreng. Diversifikasi usaha ini membuatnya dikenal sebagai artis sekaligus pengusaha.

Transisi karier Uya Kuya ke dunia politik terjadi pada Pemilu 2024. Ia bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dan berhasil lolos menjadi anggota DPR RI dari daerah pemilihan DKI Jakarta II. Keputusan ini didukung latar belakang akademisnya di bidang ilmu politik.

Sebagai anggota DPR, Uya Kuya berkomitmen memperjuangkan aspirasi masyarakat, terutama generasi muda serta sektor kreatif. Namun, perjalanan politiknya kini terguncang akibat kontroversi yang membuatnya dinonaktifkan sementara.

Latar Belakang Pendidikan Surya Utama atau Uya Kuya

Uya Kuya menempuh pendidikan sekolah menengah di SMA Negeri 8 Jakarta. Setelah itu, ia melanjutkan studi ke Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) dan meraih gelar sarjana Ilmu Politik.

Latar belakang akademis ini menjadi modal penting ketika ia memutuskan terjun ke dunia politik. Meskipun lebih dulu dikenal sebagai entertainer, Uya Kuya menggunakan bekal ilmunya untuk memperkuat kiprah di DPR RI.

Pendidikan formal tersebut juga menjadi salah satu alasan ia diterima publik saat maju di pemilu 2024, meski kini harus menghadapi ujian berat berupa sanksi dari partainya sendiri.

Kasus Uya Kuya menjadi pelajaran penting tentang bagaimana perilaku seorang wakil rakyat dapat memengaruhi kepercayaan publik. Meski masih berstatus sebagai anggota DPR, sanksi nonaktif dari PAN menunjukkan bahwa partai politik harus menjaga integritas dan nama baiknya di mata masyarakat.

Kini, perjalanan karier politik Uya Kuya akan ditentukan oleh bagaimana ia menanggapi situasi ini dan membuktikan komitmennya sebagai wakil rakyat.***

Berkomentarlah dengan baik dan bijak menggunakan facebook