Papuaekspose.com – Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar mengungkap mandeknya eksplorasi migas di Blok Warim Papua karena wilayah tersebut masuk dalam wilayah konservasi. Hal ini ia katakan usai menghadiri pembukaan Energy Transition Conference & Exhibition 2023 di Jakarta, Rabu 18 Oktober 2023.

“Potensi minyak dan gas bumi (migas) di Blok Warim Papua, sampai saat ini belum dieksplorasi. Kan ini wilayah konservasi,” kata Siti.

Menurutnya, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto juga telah mengusulkan soal rencana eksplorasi di blok tersebut.

“Sudah pernah diusulkan, tetapi belum formal oleh Pak Dwi, SKK Migas,” tuturnya.

Siti mengatakan lantaran berada di wilayah konservasi, maka diperlukan standar prosedur untuk mengatur eksplorasi tersebut.

“Belum (dieksplorasi) kan harus dibahas dulu. Itu kan kawasan konservasi harus ada prosedurnya,” ucap Siti.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan temuan baru pemerintah berupa potensi minyak bumi mencapai 27 miliar barel di Blok Warim Papua.

“Warim itu ada potensi, 27 billion (miliar) barel. Itu saya pikir potensi luar biasa karena biasanya kalau ada minyak, pasti ada gas juga,” kata Luhut dalam 2nd Edition Marine Spatial Planning & Services Expo 2023 di Jakarta, Selasa (19/9/2023).

Luhut menyebut potensi harta karun baru itu tengah ditindaklanjuti secara mandiri oleh PT Pertamina (Persero). Namun, karena area Warim merupakan hutan lindung, maka ada cara khusus yang dilakukan untuk menggarap potensi migas di area tersebut.

Dia juga memastikan telah membahas rencana eksplorasi di area Warim dengan Kementerian LHK.

“Pertamina sampai hari ini sendiri. Jadi, Warim itu memang ada sedikit masalah karena itu hutan lindung. Tapi, mungkin mereka mau mengebor miring,” katanya.