Papuaekspose.com – Masyarakat Kampung Abar kini dapat tersenyum lebar pasca Pemkab Jayapura, Papua mendorong pengembangan produk gerabah masyarakat demi meningkatkan daya saing di pasar.

Hal itu dibenarkan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jayapura Ted Y Mokay yang mengatakan masyarakat Kampung Abar bisa mengembangkan hasil gerabah dari tanah liat bukan hanya piring, tempayang dan sempe atau belanga.

“Masih banyak yang bisa dibuat dari gerabah seperti hiasan dinding, tifa, kursi, meja, kompor, batu bata, genting rumah, kuali, guci, vas bunga maupun asbak,” katanya, di Sentani Selasa 23 April 2024.

Menurut Ted, konsistensi masyarakat Kampung Abar dalam melakukan kerajinan dari tanah lihat patut diberi apresiasi, karena hanya di kampung inilah yang masih mempertahankan kerajinan tanah liat di Papua.

“Kami juga sering memberikan bantuan berupa dana pembinaan setiap tahun kepada kelompok usaha atau pengrajin gerabah di Kampung Abar, nilainya pun bervariatif mulai Rp5 juta hingga Rp10 juta per kelompok,” ujarnya.

Dia menjelaskan melalui website Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jayapura terus membantu masyarakat Kampung Abar dalam mempromosikan hasil kerajinan gerabah sehingga dikenal oleh masyarakat baik di Indonesia maupun luar negeri.

“Web kami selain menampilkan tempat-tempat wisata, tetapi juga menampilkan hasil kerajinan masyarakat dari 139 kampung dan lima kelurahan untuk dikenal, sehingga pada saat festival wisatawan bisa langsung mencari aneka kerajinan tangan tradisional tersebut,” katanya.

Dia menambahkan kerajinan tangan tradisional seperti ini harus ditampilkan lebih banyak lagi di Festival Danau Sentani (FDS) XIV Juli mendatang.

“Kami sudah turun ke Kampung Abar dan kampung lainnya untuk mensosialisasikan tentang FDS, sekaligus menyuruh masyarakat membuat hasil kerajinan sebanyak-banyaknya supaya ditampilkan pada FDS,” pungkasnya.