Papuaekspose.com – Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman mengatakan pemerintah tengah menyiapkan 10 lokasi di Papua yang akan dijadikan sebagai kawasan transmigrasi.

Dimana sebanyak 4 lokasi di antaranya bakal diutamakan untuk dilakukan revitalisasi terlebih dahulu tujuannya, agar bisa menampung dan membina para transmigran.

Pemerintah tak akan melakukan perpindahan penduduk dari Pulau Jawa dan wilayah padat pemukiman lainnya ke Papua.

Ia mengimbau pihak-pihak yang mencoba memanaskan situasi, dengan mengatakan akan ada eksodus besar-besaran dari luar Papua ke Papua.

“Itu tidak benar. Jadi tidak ada penduduk dari luar Papua datang ke Papua melalui program transmigrasi,” kata Menteri Transmigrasi Iftitah di Jakarta, Kamis (7/11/2024).

Pemerintah akan fokus melakukan transmigrasi lokal di Papua.

Namun, dengan catatan, apabila hal itu dibutuhkan.

Artinya, proses pemindahan ini hanya akan melibatkan warga asli atau penduduk yang sudah lama bermukim di wilayah Papua.

“Ada 10 kawasan transmigrasi yang ada di Papua sekarang ini, ada 4 yang masuk dalam RPJMN. Empatnya itu yang akan kita revitalisasi terlebih dahulu,” jelas Menteri Transmigrasi.

Adapun 10 kawasan transmigrasi dimaksud, antara lain Kabupaten Sorong, Kabupaten Manokwari, Kabupaten Jayapura.

Kemudian, Kabupaten Keerom, 2 di Kabupaten Teluk Wondama, 2 di Kabupaten Fakfak, dan 2 di Kabupaten Merauke.

Adapun konteks revitalisasi kawasan transmigrasi itu bukan hanya sekadar sarana prasarananya saja, tapi juga fokus peningkatan sumber daya manusia (SDM).

“Nanti kita juga akan mencoba untuk melakukan pendampingan dari sisi pendidikan dan juga kesehatan. Agar, ada tiga yang nanti akan kita lengkapi dari para transmigran itu, satu pengetahuannya, kedua karakternya, ketiga keterampilannya,” tuturnya.