Operasi Pekat Serentak, Kapolri : Kami Pasti Akan Melakukan Tindakan Tegas
Papuaekspose.com – Tepat pada tanggal 1 Mei 2025 kemarin, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mulai gencar melakukan Operasi Pekat secara serentak di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini dikatakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Samarinda pada Sabtu (17/5/2025).
Kapolri menyebut Operasi Pekat menyasar tindakan-tindakan premanisme yang meresahkan masyarakat. “Operasi ini kami laksanakan serentak di seluruh wilayah mulai tanggal 1 Mei. Sasaran kami adalah seluruh permasalahan di lapangan yang dilakukan oleh orang ataupun kelompok orang yang selama ini membuat masyarakat menjadi resah dan mengganggu kegiatan masyarakat sehari-hari,” ujar Kapolri.
Ia menekankan Polri akan bertindak tegas terhadap siapa pun yang terbukti mengganggu keamanan dan kenyamanan warga.
Ia menambahkan, tindakan akan tetap dilakukan tanpa memandang latar belakang pelaku.
“Kami pasti akan melakukan tindakan tegas siapa pun itu. Kami tidak pernah melihat background-nya dari mana. Kalau dia mengganggu masyarakat, meresahkan masyarakat, kami akan bertindak tanpa pandang bulu,” ucapnya.
Listyo juga mengimbau masyarakat untuk aktif melapor jika melihat atau mengalami aksi premanisme di sekitar mereka.
Laporan bisa disampaikan melalui berbagai saluran, baik telepon, media sosial, maupun dengan datang langsung ke kantor polisi terdekat.
“Saya selalu menyampaikan, silakan laporkan kepada anggota kami melalui saluran-saluran yang sederhana. Sekarang, silakan melapor. Jangan ragu,” katanya.
Terkait pertanyaan apakah Operasi Pekat ini hanya bersifat temporer, Kapolri menegaskan pemberantasan premanisme merupakan bagian dari tugas pokok Polri dalam melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat.
“Tugas pokok fungsi kami sudah jelas, melindungi, mengayomi, melayani, dan menegakkan hukum. Jadi, selama masih ada (gangguan), tindakan akan terus kami lakukan,” ujarnya.
Ia pun mengajak masyarakat untuk terus memberikan masukan agar Polri dapat mengetahui secara pasti titik-titik rawan premanisme dan kejahatan jalanan yang perlu ditindaklanjuti.
“Kami perlu masukan dari masyarakat sehingga kami betul-betul tahu titik-titik mana saja yang dirasakan masyarakat sehingga Polri bisa turun untuk membersihkan,” tutur Listyo.