Paul Finsen Mayor Blak-blakan Sebut Tidak Ada Warga Papua Dukung Penambangan di Raja Ampat
Papuaekspose.com – Terkait aktivitas tambang nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya mulai banyak bermunculan statemen yang berlawanan arah. Salah satunya pernyataan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia dari Papua Barat Daya, Paul Finsen Mayor.
Paul Finsen Mayor membantah soal aksi warga Papua yang mendukung aktivitas penambangan nikel di Raja Ampat. “Mereka bukan orang asli Papua, mereka itu asalnya dari Maluku Utara, mereka bukan orang asli Papua,” kata Paul Finsen Mayor dalam Program Satu Meja The Forum KompasTV, Rabu (11/6/2025).
“Jadi, saya pikir tiba-tiba pak menteri (Menteri ESDM Bahlil Lahadalia-red) muncul ke sana ada spanduk yang di desain sedemikian rupa bagusnya, ada yang ikat kain merah di kepala, terus datang berteriak-teriak di situ, saya curiga by desain,” sambung Paul Finsen Mayor yang juga Ketua Dewan Adat Papua Wilayah Tengah ini.
Di sisi lain, Paul Finsen Mayor juga menyoroti keberadaan PT Gag di kawasan Raja Ampat yang hanya sedikit mempekerjakan masyarakat asli Papua.
“Pekerja orang asli Papua di sana itu di bawah 10%, iya saya ke sana Tahun 2022 untuk pergi cek itu, pekerjanya mungkin cuma 3%, orang kerja semua dibawa dari luar, kontraktor lokalnya tidak dilibatkan di bawa kontraktor dari luar,” ujar Paul.
“Jadi saya lihat memang benar-benar sumber daya alam yang dikeruk, sumber daya manusia terpuruk,” lanjutnya.
Oleh karena itu, Paul berharap, Presiden Prabowo benar-benar menjadikan persoalan penambangan nikel di Raja Ampat sebagai catatan penting.
“Kita harus perhatikan Gag ini, mereka nambang, ambil sumber daya alamnya, tapi masyarakat adat Papua tidak diperhatikan,” ucap Paul Finsen Mayor.



Berkomentarlah dengan baik dan bijak menggunakan facebook