Paul Finsen Mayor Tolak Keras Program Transmigrasi Presiden Prabowo di Papua
Papuaekspose.com – Program transmigrasi di Papua yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo di kabinet merah putih mendapat penolakan keras dari senator asal Provinsi Papua Barat Daya Paul Finsen Mayor.
Paul Finsen Mayor menyebut atas nama rakyat Papua menolak. Masyarakat adat Papua butuh guru dan dokter bukan transmigrasi.
“Atas nama masyarakat Papua saya tolak, tolong sampaikan ke Prabowo saya tolak,” kata Paul Finsen Mayor di tengah jalannya Sidang Paripurna bertempat di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Penegasan itu menyusul tersiarnya kabar yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terkait pemberian insentif untuk para transmigran yang bersedia dipindahkan, yaitu rumah dan lahan dua hektare.
Dengan alasan program ini dalam rangka mendorong pemerataan ekonomi dan pembangunan.
Menurutnya, transmigrasi bukan solusi pemeretaan status sosial di tanah Papua, justru bertolak belakang. Sehingga penolakan ini berdasar pada hak sebagai Orang Asli Papua (OAP).
“Sebaiknya untuk Papua, pemerintah hari ini prioritaskan pelayanan kesehatan, pendidikan, dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM), bukan urus transmigrasi,” terang Paul Finsen Mayor yang juga Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Doberai membawahi Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya.