Pimpin Apel Gabungan Perdana, Bupati Rettob Ajak Seluruh ASN Bersatu
Papuaekspose.com, – Pasca dilantik secara resmi sebagai Bupati Mimika, Johannes Rettob memimpin apel gabungan di Timika dan mengajak seluruh ASN bersatu untuk membangun Kabupaten Mimika yang lebih baik.
Apel gabungan dipusatkan di lapangan Kantor Bupati Mimika, Jalan Poros SP3, Timika, Kamis (27/3/2025),
Johannes Rettob mengimbau agar para ASN bekerja secara sungguh-sungguh dan profesional.
“(Mari) kita tinggalkan masa lalu. Dengan semangat yang baru. Saya tahu, semua perjalanan politik, tapi kita ini pegawai negeri, profesional ya,” kata Rettob.
Bupati Jhon Dia menegaskan bahwa di masa kepemimpinannya bersama Emanuel Kemong, pengangkatan jabatan akan dilakukan secara profesional mengikuti sistem meritokrasi.
“Meritokrasi dalam birokrasi kami akan terapkan dalam pemerintahan kami. Tidak ada titip-titip, tidak ada keluarga, tidak ada sahabat. Kita harus profesional. Semua pegawai negeri harus punya dedikasi, punya integritas, punya kemampuan di bidangnya. Akuntabilitas harus, ingat itu,” tegasnya.
John juga berharap setiap pegawai bisa berpegang teguh pada kedisiplinan. Menurutnya kedisiplinan harus dimulai dari hal yang paling kecil.
“Saya tidak mau lihat pegawai dengan (kurang disiplin). Kedisiplinan pegawai itu mulai dilihat dari pakaiannya, (harus lengkap). Apel perdana nanti saya akan cek. Saya berharap mulai hari ini, kita bekerja dengan baik dan kita mulai melaksanakan tugas kita dengan semangat yang baru,” tuturnya.
“Baku iri, baku cemburu, baku cerita sana-sini, bagosip, buang sudah. Mari kita tinggalkan itu. Mari kita kerja sama-sama dan kita maju bersama untuk membangun Kabupaten Mimika ini secara bersih,” imbuhnya.
Sementara itu, kepada para kepala organisasi perangkat daerah (OPD), John berpesan agar senantiasa mengutamakan pelayanan kepada masyarakat.
“Sesuai dengan motto pegawai negeri, Korps Pegawai Republik Indonesia, kalian adalah abdi negara. Kalau abdi negara berarti pelayanan masyarakat,” kata John.
“Saya tidak mau di dalam pemerintahan kita, ada masyarakat yang datang mau ketemu pimpinan saja susahnya minta ampun. Lebih gampang ketemu bupati daripada kepala dinas. Saya tidak mau lihat itu dan saya tidak mau mendengar lagi. Jadi catatan, kalau saya dengar berarti kamu sudah tahu to,” pungkasnya.