Papuaekspose.com, – Kepala Puskesmas Timika Kota, dr. Mozes Untung mengungkapkan berdasarkan data tahun 2023, tercatat sebanyak 600 kasus stunting di wilayah Timika Kota.

Kendati demikian, menurutnya 600 orang itu mendapat penanganan medis secara baik sehingga angka  kasus kini menurun.

“2023 jumlah penduduk hampir 98 ribu, estimasi total kejadian stunting di seluruh wilayah Puskeksmas Timika ada 600 kasus. Kalau dipresentasekan  sebenarnya masih di bawah standar yang ditetapkan, tapi itu  menjadi  peringatan  bagi kita bahwa masih ada kejadian stunting di masyarakat,” kata dr. Mozes Untung di Posyandu Kasuari, Kelurahan Koperapoka, Senin (28/10/2024).

Ia menjelaskan, salah satu cara ampuh dalam mengantisipasi stunting yakni Bayi/Balita dibawa ke Posyandu untuk mendapatkan perlindungan. Sebagaimana pemetaan yang sudah dilakukan di semua kampung dan kelurahan di wilayah Puskesmas tersebut.

“Ketika jumlah bayi Balita yang ditimbang lebih sedikit dibanding jumlah bayi Blita seluruhnya maka angka stunting lebih tinggi karena yang ditimbang yang itu itu saja,” jelas Mozes.

Kemudian terkait penanganan, pihaknya melakukan program pemberian makanan gizi tinggi berbasis pangan lokal.

“Jadi pangan lokal diolah menjadi snack bernilai gizi tinggi yang gampang dikonsumsi anak-anak,” ujarnya.

Pemberian makanan tambahan dilakukan selama 56 hari sampai berat badan dan tinggi badan kembali normal.

“Snack itu setiap hari diantarkan oleh petugas Puskesmas dan kader ke rumah-rumah bayi Balita yang menderita stunting,” kata dia.

Dijelaskan penderita stunting juga mendapat dukungan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan  Hewan (Disnak Keswan) Kabupaten Mimika berupa telur dan daging ayam. Selain itu juga Disnak Keswan menyiapkan kandang untuk beternak ayam.

Mozes menjabarkan penyebab terjadinya stunting salah satunya sanitasi yang kurang baik.

Menurutnya, di Timika ini sumber air bersih sangat susah, sedangkan untuk mencegah stunting harus dimulai dengan prilaku hidup sehat, seperti sebelum makan harus cuci tangan, mengonsumsi air bersih dan memiliki jamban  yang sehat.

“Penularan penyakit itu banyak tejadi karena air yang kurang bersih atau sanitasi yang kurang sehat.  Tingginya kasus penyakit malaria, TBC, diare berulang-ulang, ISPA berulang-ulang menjadi  salah satu faktor yang sangat mempegnaruhi kasus stunting,” tutupnya.