Reformasi Polri Dikuliti Susno Duadji : yang Perlu Dibenahi Itu Adalah Polisi Berpangkat Tinggi
Papuaekspose.com – Terkait pembentukan Tim Transformasi Reformasi Polri untuk menjawab tuntutan masyarakat terhadap sejumlah permasalahan Polri, mulai budaya internal, pengawasan sampai pelayanan publik. Eks Kabareskrim Polri Susno Duadji merespons soal reformasi Polri.
Tujuan utama pembentukan Tim Transformasi Reformasi Polri ini adalah untuk mempercepat proses reformasi dan transformasi institusi Kepolisian Republik Indonesia agar lebih akuntabel, profesional, dan sesuai dengan harapan masyarakat.
Dengan gamblang pria yang kerap dimintai opininya ini mengatakan reformasi Polri jika dilakukan pada jajaran menengah bawah percuma saja. Sebab yang perlu dibenahi itu adalah polisi berpangkat tinggi yang punya jabatan.
“Karena pokok masalah dari kinerja Polri adalah di level elite, bukan jajaran prajurit. Elite Polri itu perlu direformasi karena terbukti dari banyaknya keluhan masyarakat terkait dengan pelayanan Polri,” kata Susno Duadji. Selasa (23/9/2025).
Sebelumnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah resmi membentuk Tim Transformasi Reformasi Polri. Susno pun memaparkan permasalahan-permasalahan yang sebelumnya dinilai tidak berpihak kepada rakyat, seperti penanganan perkara yang selama bertahun-tahun tidak selesai hingga Polri yang dianggap lebih berpihak kepada pemilik modal atau investor ketika ada persoalan terjadi.
“Siapa yang harus direformasi? Pertama adalah elite Polrinya, elite Polri sekarang jelas tidak mampu mereformasi Polri,” ungkap Susno.
“Buktinya apa? Banyak keluhan baik internal Polri maupun di luar Polri. Di luar Polri masyarakat mengeluh kepada pelayanan Polri. Menangani perkara juga gitu bertahun-tahun tidak selesai. Kemudian pengamanan juga begitu, Polri terasa memihak kepada pemilik modal. Misalnya tanah rakyat diserobot oleh perkebunan, diserobot oleh pertambangan, rakyat selalu kalah,” sambung Susno.
“Nampak Polri itu seolah-olah memihak kepada pemodal, memihak kepada investor,” tegasnya.
Maka dari itu hal-hal yang demikian, lanjut Susno, perlu diperbaiki agar Polri bisa lebih berpihak kepada rakyat dan kebenaran, salah satunya yakni dengan cara reformasi Polri tersebut.
Melalui reformasi Polri ini, Susno berharap pemimpin tertinggi dan pejabat-pejabat penting di kepolisian bisa diganti semua dengan anak-anak muda yang lebih berkualitas.
“Nah, ini janganlah seperti itu. Perbaikilah bahwa Polri berpihak pada rakyat, berpihak pada kebenaran. Bagaimana caranya? Ya direformasi orang-orangnya dulu yang sekarang ini,” ucapnya.
“Mulai dari pimpinan tertinggi, pejabat-pejabat penting di kepolisian direformasi semua, diistirahatkan gitu, ganti anak-anak muda. Anak-anak muda diseleksi yang bagus gitu, supaya bisa bagus polisi itu,” papar Susno.
Dengan adanya pergantian anak-anak muda tersebut, menurut Susno, mereka akan mampu memberikan pelayanan yang lebih baik dan benar serta lebih humanis.
Sehingga, peristiwa seperti demo rusuh pada Agustus 2025 lalu tidak akan terjadi jika mempunyai pimpinan yang bagus dan berkualitas.
Namun, Susno menekankan bahwa itu semua juga diperlukan adanya pengawasan yang baik. Jika tidak, akan sama saja.
“Betapa bagusnya segala macam ide agar pelayanan baik, agar tidak ada pungli, agar menangani perkara benar, agar pelayanan perkara humanis dan sebagainya, agar menangani unjuk rasa juga humanis, tidak ada terjadi kerusuhan, tidak ada terjadi apa namanya bentrok. Ini harus pimpinannya yang bagus,” ucap Susno.
“Jangan sampai anak buah itu kecewa pada pimpinan karena pimpinan tidak bertanggung jawab. Ini harus direformasi juga. Jadi betapa bagusnya kita merumuskan pelayanan, betapa bagusnya kita merumuskan tentang penegakan keamanan ketertiban masyarakat, betapa bagusnya kita merumuskan tentang penegakan hukum, tanpa pengawasan yang baik, maka tidak ada gunanya,” tambahnya.
Berkomentarlah dengan baik dan bijak menggunakan facebook