Papuaekspose.com – Eks Menpora Roy Suryo diminta menyudahi polemik terkait dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Permintaan itu dilontarkan Pasukan Bawah Tanah (Pasbata) yang menilai pernyataan tersebut menyesatkan publik dan memicu kegaduhan nasional.

Sejumlah pernyataan Roy Suryo dan pihak-pihak terkait dinilai telah menimbulkan keresahan luas di tengah masyarakat, serta mencoreng citra Indonesia di mata dunia internasional.

“Roy Suryo tidak usah banyak bicara. Siapkan saja mental, siapkan keterangan, dan semua barang bukti yang dimiliki. Jangan membodohi rakyat dengan berita-berita yang menyesatkan,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pasbata Budi Kuntoro di Jakarta, Kamis (1/5/2025).

Menurutnya, pernyataan-pernyataan Roy Suryo dan rekan-rekannya bukan hanya memicu kegaduhan di dalam negeri, tetapi juga berpotensi merusak martabat bangsa di hadapan komunitas global.

Oleh karena itu, Pasbata mengingatkan pentingnya setiap tokoh publik untuk bertanggung jawab atas pernyataan yang disampaikan, terutama yang berpotensi memecah belah persatuan.

“Ini menyangkut harga diri bangsa. Berita yang disebarkan sudah menyesatkan dan membahayakan. Maka dari itu, kami minta Roy Suryo berhenti bicara di media. Buktikan di meja hijau, buktikan secara hukum. Jangan menggiring opini publik,” tuturnya.

Budi menegaskan komitmen untuk tidak terpancing melakukan tindakan reaktif sebagai bentuk kepatuhan terhadap hukum dan komitmen menjaga persatuan bangsa.

Dia pun menyinggung beberapa tokoh lain yang dianggap turut menyebarkan provokasi soal ijazah Jokowi, seperti dr. Tifa yang tindakannya dinilai Budi sebagai bentuk kebencian dan dendam akibat kepentingan politik.

Untuk itu, pihaknya menyerukan agar semua pihak lebih bijak dalam menyampaikan kritik. “Saatnya kita bersatu. Kritik itu sah, tetapi bukan untuk menghancurkan. Kritik harus membangun, bukan menjadi alat pecah belah,” ucapnya.

Budi menambahkan bahwa Pasbata mengajak seluruh masyarakat untuk tetap tenang, tidak terpancing oleh narasi provokatif, dan senantiasa mengedepankan semangat persatuan dalam menyikapi berbagai dinamika yang berkembang.

“Bangsa Indonesia memerlukan kontribusi seluruh elemen masyarakat untuk menjaga stabilitas dan martabatnya,” kata Budi.

Berkomentarlah dengan baik dan bijak menggunakan facebook