Sepanjang Tahun 2023 Penyelundupan Satwa Dilindungi Asal Papua Khususnya Ular Paling Mendominasi
Papuaekspose.com – Sepanjang tahun 2023 Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok menyebut penyelundupan satwa dilindungi asal Papua masih mendominasi. Hal ini dikatakan Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok Hasrul, Selasa (2/1/2023).
Hewan yang paling mendominasi diselundupkan totalnya ada 83 ular yang dari timur Indonesia itu. “Upaya pencegahan terhadap pemasukan media pembawa hama dan penyakit hewan karantina (HPHK) berupa kadal dan ular sebanyak 52 ekor dari Papua yang dibawa menggunakan KM Ngapulu serta ular sebanyak 31 ekor dari Biak yang dibawa menggunakan KM Ciremai,” ujarnya.
Satwa hasil penahanan tersebut lantas diserahterimakan ke Taman Safari Indonesia untuk selanjutnya menjadi koleksi di kawasan wisata itu.
Sementara masih di bidang karantina hewan, Hasrul menuturkan Karantina DKI Jakarta telah memberikan sertifikasi pelepasan impor sebanyak lebih dari 22 ribu dengan volume lebih dari 1,1 juta ton sepanjang 2023.
Pada tahun sama, pihaknya bersama stakeholders turut melakukan penangkapan dan penahanan terhadap satwa liar yang akan diselundupkan berupa aneka jenis ular. Ada sanca patola (P Morelia amethistina) sebanyak dua ekor, ular chondro (P Morelia vridis) sebanyak 24 ekor, ular sanca tengkorak (Phyton alberthisi) 23 ekor, ular boa ranting (Monophon halmahera) dua ekor, dan ular olive phyton (Apodora papuana) satu ekor.
Selain itu, ada kadal hijau (Varanus prachinus) 15 ekor, kadal maluku (Varanus indicus) 37 ekor, dan biawak pohon biru (Varanus macraei) sebanyak satu ekor. Satwa tersebut juga diserahkan ke Taman Safari Indonesia.
Lebih lanjut, ada lima ekor burung kakak tua jambul kuning, burung murai batu, burung kacer hingga primata seperti lutung jawa dan kukang yang turut diamankan Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok. Kulit buaya juga termasuk yang disita.
Tinggalkan Balasan