Soroti Laka Maut di Timika, Elfinus Omaleng : Introspeksi dan Edukasi Bahaya Miras Mulai dari Diri Masing-Masing
Papuaekspose.com, – Wakil Ketua Kamar Adat Pengusaha Papua (KAPP) Mimika, Elfinus Omaleng menyampaikan duka mendalam kepada korban tragedi kecelakaan kendaraan yang merenggut nyawa dua anak sekolah dasar dan seorang tukang ojek di Timika.
Menyoroti peristiwa yang terjadi di Jalan Ahmad Yani pada 5 Juni 2025 itu, Elfinus mengajak masyarakat agar bersama sama mengintrospeksi diri dan membangun kesadaran tentang bahaya menenggak minuman keras (Miras) dimulai dari diri masing-masing dan keluarga.
Karenanya, terhadap pedagang minuman keras (Miras) yang sudah sesuai regulasi perdagangan tidak patut semata-mata dituding dan disalahkan perihal kecelakaan ataupun musibah yang terjadi.
Masalah miras di masyarakat jelas Elfinus, tidak cukup hanya dengan tindakan represif, seperti menutup toko, atau menindak distributor, tetapi yang paling utama adalah dimulai dari upaya pencegahan yang berkelanjutan melalui edukasi di tingkat keluarga.
“Tidak tepat kalau hanya kita salahkan penjual. Harusnya kesadaran dimulai dari diri masing-masing. Ini saatnya kita sebagai masyarakat melakukan introspeksi. Keluarga adalah benteng pertama yang harus memberikan pemahaman tentang bahaya miras,” kata Elfinus Omaleng kepada Papuaekspose.com Minggu (8/6/2025) di Timika.
Menurutnya, kebiasaan mengonsumsi alkohol berlebihan yang semakin merambah ke anak muda merupakan cerminan lemahnya pengawasan dan edukasi dari lingkungan terdekat, khususnya keluarga. Ia mengajak para orang tua untuk aktif memantau pergaulan anak-anak dan tidak menormalisasi konsumsi miras dalam rumah tangga.
Omaleng juga mendorong lembaga pendidikan, tokoh agama, dan komunitas masyarakat untuk berperan aktif dalam menyosialisasikan bahaya miras secara terus-menerus, terutama kepada generasi muda.
“Kita harus sadar, bahwa perubahan itu dimulai dari keluarga. Pihak sekolah dan tokoh agama juga harus ikut menyuarakan ini secara konsisten,” tambahnya.
Pemerintah Kabupaten Mimika, kata Omaleng, tengah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk memperkuat edukasi dan penyuluhan tentang dampak buruk miras, termasuk pelibatan aparat kampung, lembaga adat, dan organisasi pemuda.
Ia berharap, masyarakat tidak hanya tergerak saat tragedi terjadi, tetapi juga berkomitmen jangka panjang membangun budaya hidup sehat dan mengurangi bahkan menjauh dari konsumsi miras.
Insiden kecelakaan yang menewaskan tiga orang tersebut diduga kuat akibat pengemudi yang berada di bawah pengaruh alkohol. Peristiwa ini menjadi alarm keras akan pentingnya tindakan preventif yang bukan hanya menindak pelaku dan penjual, tetapi juga menyentuh akar persoalan di ranah sosial dan keluarga.
Berkomentarlah dengan baik dan bijak menggunakan facebook