Tersingung Diejek “Banci” Pria Ini Ngamuk, Bunuh dan Hisap Darah Serta Otak Korban
Papuaekspose.com – Tersingung dengan ucapan “Banci”, RO (42) warga Simpang Kota Bingin, Kecamatan Merigi, Kabupaten Kepahiang menghabisi nyawa pria yang mengejeknya dengan sebutan banci itu.
RO (42) diketahui membunuh Yondes (36) warga Desa Rimbo Recap, Kecamatan Curup Selatan, Kabupaten Rejang Lebong dengan amat sadis di Desa Rimbo Recap, Kecamatan Curup Selatan, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.
Pelaku menghabisi nyawa korban kemudian menghisap darah dan otak korbannya dari kepala korban yang menganga seperti prilaku seorang kanibalisme.
Tak sampai disitu pelaku juga sempat melukai beberapa warga lainnya, pada Sabtu (23/3/2024).
Kapolres Kepahiang AKBP Eko Munarianto melalui Kasat Reskrim AKP Sujud Alif Yulamlam mengatakan, untuk sementara ini diduga motif pelaku melakukan aksinya karena ketersinggungan.
Namun hal itu masih akan diselidiki lebih lanjut. “Masih dilakukan pengembangan, untuk sementara seperti itu,” jelas Kasat.
Sementara RO mengaku setelah membunuh korban dirinya mendapatkan sebuah bisikan. Pelaku menghisap darah dan memakan otak korban dengan cara menghisapnya melalui luka yang ada di kepala korban.
Namun dirinya tidak tahu apakah yang dia hisap itu otak korban atau darahnya saja. Hal ini menurut penuturannya dilakukan oleh pelaku dalam keadaan tidak sadar.
Bahkan saat menceritakan hal itu, pelaku menjelaskannya sembari tersenyum dan tertawa.
“Saya makan otaknya,” ujar pelaku saat sedang menjalani pemeriksaan di Mapolres Kepahiang.
Pelaku juga mengatakan, ia nekat melakukan hal itu karena tersinggung perkataan korban.
Saat itu, pelaku yang bekerja sebagai penjaga tempat pemancingan itu diejek oleh korban dengan mengatakan dirinya seorang banci.
Dimana saat itu korban sedang memancing di tempat pemancingan yang dijaga RO.
“Saya tersinggung dari perkataannya, dia bilang saya banci,” lanjut pelaku.
Lantaran tersinggung dan emosi, pelaku langsung mengambil senjata tajam jenis parang dan mendekati korban.
Tanpa aba-aba, pelaku langsung menebas korban hingga tangannya putus.
Korban saat itu masih bernyawa dan berusaha melarikan diri.
Pelaku tetap mengejarnya hingga akhirnya pembacokan terhadap korban dilakukan secara membabi buta.
Korban mengalami putus di bagian tangan kiri, luka bacok di bagian kepala belakang, luka bacok di bagian muka dan ada di bagian belakang tubuhnya.
“Korban berlari saya kejar, saya lupa berapa kali saya bacok hingga meninggal dunia,” lanjutnya lagi.
Setelah pelaku menghabisi nyawa korban, pelaku kemudian mengamuk ke Simpang Kota Bingin. Di sana pelaku membuat geger masyarakat sekitar. Tangan dan mulut pelaku masih berlumuran darah.
Bahkan ada beberapa pengendara yang melintas saat hendak pergi buka bersama turut mengalami luka akibat bacokan pelaku.
Puncaknya, pelaku melakukan pengerusakan dan penganiayaan di warung dan rumah milik salah satu warga.
RO mencelakai dua warga yakni Beni Pratama (28) dan Wulan (25) mengalami luka ringan.
Kemudian, RO juga menyiram bensin ke warung tersebut namun tidak sempat dibakarnya. Dikarenakan situasi di sana sudah ramai, masyarakat mencoba mengamankan RO.
Setelah pengerusakan tersebut, RO yang dikejar masyarakat berlari ke arah pondok tempat awalnya. Di sanalah pelaku berhasil tertangkap oleh anggota Polres Kepahiang dan berhasil diamankan.
Kemudian saat hendak dibawa dari pondok, keluarga korban melihat ada tangan terputus. Melihat itu keluarga langsung histeris dan bergegas mencari keberadaan korban.
Akhirnya korban berhasil ditemukan namun telah dalam kondisi tidak bernyawa. Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan tak jauh dari lokasi pondok tempat pelaku diamankan.
“Saat ini pelaku telah diamankan di Mako Polres Kepahiang dan korban dibawa ke RSUD Rejang Lebong,” jelas Kapolres Kepahiang AKBP Eko Munarianto melalui Kasat Reskrim AKP Sujud Alif Yulamlam.
Kasat menyebut pelaku saat ini masih dimintai keterangan terkait dengan motif kejadian berdarah tersebut.
Sementara untuk dugaan pelaku mengalami gangguan kejiwaan, masih akan didalami juga dengan meminta bantuan tim ahli.
Dari tangan pelaku, polisi juga mengamankan satu bilah parang dengan panjang 60 cm dan satu bilah pisau stek.
“Untuk motif kejadian masih didalami, pelaku sedang diperiksa, termasuk kejiwaannya,” kata Kasat.
Istri korban mengaku sempat mencari keberadaan suaminya karena tak kunjung pulang ke rumah setelah pamit pergi siang hari. Korban ini pamit ke istrinya pergi memancing namun hingga malam hari tak kunjung pulang dan memberi kabar.
“Iya, saat itu istrinya menemui saya, dia menceritakan suaminya tidak kunjung pulang, dia pamit mancing,” ucap Hambali tetangga korban.
Sumber : tribunmedan.com
Tinggalkan Balasan