TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya Siap Tembak Para Pekerja Jika Pembangunan Jalan Diteruskan
Papuaekspose.com – Pertempuran antara aparat pertahanan dan keamanan TNI-Polri dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) semakin memanas. Terbaru TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya mengancam akan melancarkan operasi militer jika pemerintah Indonesia melanjutkan pembangunan jalan dari Nabire ke llaga dan dari Sugapa ke Ugimba.
Ancaman itu disampaikan Wakil Panglima TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya Kolonel Apeni Kobogau melalui Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB.
“Kami siap tembak para pekerja jalan karena seluruh pekerja adalah bagian dari aparat militer indonesia,” kata Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom dalam keterangannya, Senin, 16 Juni 2025.
Mereka juga meminta penghentian penerbangan pesawat sipil ke Intan Jaya. Mereka menuding pesawat tersebut membawa aparat militer Indonesia untuk diturunkan dari Nabire dan Timika ke Intan Jaya.
Ancaman eksekusi juga dilayangkan TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya kepada kelompok West Papua Army (WPA). Mereka diminta menghentikan pengawasan pembangunan jalan dari Magataga ke Ugimba. Apabila pembangunan jalan tetap dilanjutkan, TPNPB Intan Jaya akan membakar seluruh alat berat yang digunakan untuk pembangunan dan menembak mati para pekerja jalan.
“Bupati Intan Jaya, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung (BPMK) Yoakim Mujizau, siap bertanggung jawab,” tutur dia.
Sebby menambahkan, manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB mengimbau seluruh pekerja jalan di Intan Jaya untuk segera menghentikan aktivitas pembangunan. TPNPB-OPM tidak akan pandang bulu dalam melakukan penembakan apabila pengerjaan jalan masih terus dilakukan.
Pembangunan jalan dan jembatan dianggap akan mempermudah operasi militer di Intan Jaya dan masuknya perusahaan-perusahaan ke Intan Jaya. TPNPB menganggap pembangunan tersebut berpotensi menyebabkan penembakan terhadap warga sipil.
“Sehingga terjadinya penembakan terhadap mama dan anak kecil,” ujarnya.
TPNPB-OPM juga mengimbau seluruh rakyat Papua dan pasukan TPNPB di 36 Komando Daerah Pertahanan untuk menutup tambang-tambang emas ilegal yang diduga dikelola oleh aparat militer Indonesia. Mereka memperbolehkan rakyat Papua mencari emas sendiri asalkan tidak bekerja sama dengan intelijen Indonesia, dengan ancaman eksekusi jika ketahuan.
Berkomentarlah dengan baik dan bijak menggunakan facebook