Papuaekspkse.com, – PT Freeport Indonesia (PTFI) diminta berhenti Eksploitasi Sumber Daya Alam (SDA) di Kabupaten Mimika yang meliputi kawasan gunung emas sebagai lahan pengerokan pihak Freeport andai dana beasiswa untuk putra/putri Amungme-Kamoro dan lima suku kekerabatan lainya dibatasi di Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK).

Pernyataan keras ini dilontarkan oleh para pelajar dan mahasiswa saat melakukan aksi demo damai di Kantor Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) di Jalan Yos Sudarso, Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Senin (3/6/2024) pagi tadi.

Keberadaan mereka untuk mendesak PTFI melalui YPMAK agar tidak membatasi kuota beasiswa bagi pelajar Amungme-Kamoro dan 5 suku kekerabatan.

“Hentikan eksploitasi sumber daya alam di Tanah Mimika ini. Sudah terlalu banyak kerugian yang dialami daerah ini secara diam-diam. Freeport jangan tutup mata dengan kami pelajar suku asli daerah ini,” kata Norberta, salah satu pendemo kepada Media ini.

Sementara itu, massa lainya melalui salah satu orator bernama Delince Wanimbo secara terbuka meminta agar anggaran beasiswa pendidikan untuk putra putri Amungme-Kamoro dan Papua lainya dinaikkan.

Mereka juga menuntut supaya anggaran beasiswa yang diberikan Freeport melalui YPMAK dengan kuota 3ribu pelajar ditambah untuk 6ribu pelajar.

“Kami Amungme dan Kamoro selama ini tidak membatasi PT Freeport Indonesia mengekploitasi Sumber Daya Alam kami, karena itu program pendidikan juga jangan dibatasi pakai kuota segala. Kekayaan kami yang selama ini sudah diambil Freeport harus juga dengan memperhatikan kami sebagai generasi,” tegasnya.

Orator lainya yakni Jhon Jangkup meminta khusus kepada pihak YPMAK supaya transparan dalam hal pengelolaan keuangan yang dikucurkan pihak Freeport lebih khusus anggaran beasiswa.

“Kami juga minta transparansi dari YPMAK soal pengelolaan anggaran. Khusus untuk kuota pendidikan harus ditambah dari tiga ribu ke enam ribu, bukan malah dibatasi. Masih banyak pelajar dan mahasiswa yang belum diakomodir, harus ditambah supaya semua bisa diakomodir,” ujar Jhon.

Dalam aksi unjukrasa itu, massa membentangkan sejumlah spanduk dengan berbagai tulisan aspirasi.

Salah satu diantaranya bertuliskan, “Freeport Mengeksploitasi Sumber Daya Alam Kami Tanpa Batas, Lalu Mengapa Freeport Membatasi Kami OAP Untuk Melanjutkan Pendidikan”.