Papuaekspose, – Upaya Evakuasi Pesawat Gran Caravan milik Semuwa Avisiasi Mandiri (SAM) Air dengan nomor penerbangan PK-SMW yang jatuh di Hutan Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan, Jumat (23/6) terkendala cuaca buruk hingga Sabtu, (24/6).

Informasi yang dihimpun, sebanyak 14 orang dari tim SAR gabungan telah dikerahkan dan menemukan lokasi keberadaan bangkai pesawat guna melakukan evakuasi. Meski demikian tim SAR harus balik arah ke Wamena karena terhalang cuaca buruk.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo melalui keterangan tertulis yang diterima papuaekspose.com Sabtu (24/6) menerangkan, 14 Personil dari Tim SAR Gabungan itu dipimpin Marinus B. Ohoirat selaku Ka Ops Basarnas Jayapura menggunakan Heli Caracal HT-7201 yang di piloti Mayor PNB Arif dan co pilot Lettu Taufik.

Pesawat Gran Caravan milik Semuwa Avisiasi Mandiri (SAM) Air dengan nomor penerbangan PK-SMW ditemukan jatuh di Papua Pegunungan, Jumat (23/6) kemarin.
Foto Istimewa : Pesawat SAM Air

“Cuaca yang buruk di lokasi. Sehingga personel mengambil tindakan untuk tidak melanjutkan pencarian dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Evakuasi direncanakan akan dilanjutkan besok pagi, Minggu (25/6/2023),” terangnya.

Diketahui sebelumnya, pesawat yang dipiloti Kapten Hari Permadi dan co-pilot Levi Murib itu take off dengan rute Bandara Elilim, Kabupaten Wamena menuju bandara Poik Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan Jumat (23/6) pukul 10.23 WIT dan hilang kontak hingga pukul 16.32 WIT.

Dari manifest yang ada, selain pilot dan co-pilot juga terdapat 4 orang penumpang yakni, Bartolomeus (34), Ebeth Hlelerohon (29), Domina Helerohon (17), dan Kilimputni (20).

Pesawat itu membawa sejumlah sembako di antaranya, beras 500 Kg, gula 20 Kg, barang campuran 73 Kg dan barang berupa karton 75 Kg.