Papuaekspose.com – Akhirnya bos Pertamina resmi mengumumkan pengganti dari BBM jenis Pertalite yaitu Pertamax Green 92 sesuai permintaan dua kementerian sekaligus. Hal itu lantaran hembusan kabar yang carut marut membuat resah para pengguna kendaraan bermotor.

Seperti diketahui pemakaian BBM subsidi akan dibatasi terutama jenis bensin Pertalite dan Solar. Menteri ESDM, Arifin Tasrif menyatakan, keputusan pembatasan Pertalite akan disahkan melalui revisi Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014.

Rencana ini juga sejalan aturan turunannya, seperti Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.P/20/menlhk/setjen/kum.1/3/2017.

Dalam kebijakan tersebut disebutkan bahwa BBM dengan tingkat oktan 90 seperti Pertalite tak boleh digunakan karena berdampak negatif terhadap kendaraan dan lingkungan.

Dengan demikian cepat merusak mesin dan pencemaran yang tinggi terhadap lingkungan.

Lebih jauh, rincian batas standar bahan bakar di Tanah Air dengan RON minimal 91.

Itu yang membuat bos Pertamina yakni Direktur Utama PT Pertamina (Tbk), Nicke Widyawati mewacanakan mengganti Pertalite dengan jenis BBM lebih baik dengan minimum RON 92.

“Kami akan keluarkan Pertamax Green 92 dimana Pertalite dicampur etanol jadi 92. Jadi tahun depan 3 produk saja, Pertamax Green 92, 95 dan Turbo,” katanya pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR, (30/8/23) lalu.

Hal itu sejalan upaya perusahaan mengimplementasikan Program Langit Biru Tahap 2 yang sesuai kebijakan KLHK.

“Program tersebut merupakan hasil kajian internal Pertamina, belum ada keputusan apapun dari pemerintah. Tentu ini akan kami usulkan dan akan kami bahas lebih lanjut,” tukasnya.