TIMIKA  Seorang pengendara roda empat di Timika, Papua Tengah, Felix memprotes kebijakan Pertamina dalam menerapkan Scan QR Barcode untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU.

Penggunaan QR barcode itu disebut belum bisa diterapkan di wilayah Kabupaten Mimika sebab, perlu adanya pemerataan aturan terkait bahan bakar minyak.

“Seharusnya belum bisa pake barcode di timika ini. Masih banyak masalah tentang BBM yang harus diselesaikan lebih dulu,” protes Felix kepada papuaekspose.com di Timika Selasa (28/2).

Scan Barcode untuk mengisi BBM menurutnya, sudah boleh diterapkan asal penerapan aturan yang merata dari pihak terkait.

“Misalnya, saat ini masih banyak penjual BBM eceran yang belum ditertibkan, selain itu BBM satu harga juga belum stabil. Dan masalah lainya,” ujarnya.

Meski demikian, Ia mengaku sebagai warga yang baik tetap berupaya menyesuaikan demi peroleh pengisian BBM bersubsidi.

Ditempat terpisah, Sales Branch Manager IV Pertamina Papua, Nanda Septriantoro saat dikonfirmasi menjelaskan, penggunaan scan barcode justru dapat memudahkan para pengendara atau pengguna BBM subsidi Pemerintah. Disamping itu juga dapat menertibkan dan mengurai antrian panjang di SPBU.

“Berdasarkan data kami, penyebab antrian panjang karena ada kendaraan yang sengaja berulang kali mengantri mengisi BBM subsidi. Ada yang sampai 8kali isi dalam sehari,” kata Nanda kepada papuaekspose.com di Timika Selasa (28/2).

Setelah menerapkan program scan QR barcode ini kata Nanda sudah tidak ada lagi antrian panjang dan kemacetan panjang. Lebih khusus pengguna jenis Bio Solar subsidi.

Dia menambahkan, terkait keluhan warga atas adanya penjual eceran yang perlu ditertibkan adalah merupakan kewenangan Pemerintah Daerah.

“Penertiban Itu kewenangan pemda. Scan barcode di wilayah papua per 9 Januari 2023 baru di Jayapura dan Kabupaten Mimika. Jadi kedepan warga timika sudah tidak kaget lagi,” terangnya.

Sales Branch Manager IV Pertamina Papua ini menerangkan, penyaluran stok BBM kepada Retail di 4 Kabupaten yang ditangani per bulan yakni, Kabupaten Asmat menerima 500kiloliter, Kabupaten Yahukimo 450-500 kiloliter, Kabupaten Nduga 60kiloliter, dan Kabupaten Mimika paling banyak dengan total 3000kiloliter.

“Kami menghimbau supaya pengguna BBM subsidi segera mendaftar kendaraannya di website subsidi tepat di mypertamina.id untuk memudahkan pengisian BBM subsidi,” himbau Nanda.

Pendaftaran boleh dilakukan di SPBU dengan hanya menyertakan KTP, STNK dan foto kendaraan.