Papuaekspose.com – Masyarakat pesisir Kabupaten Jayapura, Papua masih mempertahankan budaya ‘Sasi’ hingga sampai saat ini. Hal ini dikemukakan Antropolog Universitas Cenderawasih Jayapura (Uncen) Frederik Sokoy di Jayapura, Rabu (8/5/2024).

Antropolog Universitas Cenderawasih ini juga membenarkan bahwa sebagian besar masyarakat pesisir seperti yang berada di Depapre atau Demta saat ini masih menerapkan budaya ‘Sasi’ untuk meningkatkan produksi perikanan di wilayah itu.

“Sasi adalah tradisi yang ada di tengah masyarakat dan memiliki nilai hukum karena adanya larangan sementara untuk tidak mengambil hasil laut di waktu tertentu,” sebut dia.

Sementara bila ada yang melanggar maka yang bersangkutan akan dikenakan sanksi hukum sesuai ketentuan yang berlaku di wilayah itu.

Untuk lokasi dan lama pelaksanaannya tergantung kesepakatan tokoh agama dan tokoh adat serta masyarakat setempat.

Selain ‘Sasi’ yang merupakan budaya yang masih dipegang oleh masyarakat adalah saat pelantikan ondofolo atau ondoafi atau kepala suku dimana ritual pelantikan masih tetap dilaksanakan.

“Untuk pengobatan ondofolo sebutan bagi Kepala Suku di Kabupaten Jayapura berbeda apakah dia ondofolo besar atau tidak karena itu berbeda dalam perayaan yang akan digelar,” tukas Frederik Sokoy.