Papuaekspose.com – Orang Asli Papua (OAP) khususnya di Kabupaten Mimika patut berbangga diri karena hasil budidaya kepiting bakau dan udang telah tembus ke pasar nasional. Demikian hal ini dikatakan Kepala DKP Kabupaten Mimika Antonius Welerubun, di Timika, Jumat (5/4/2024).

Bersama Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah. Kepala DKP Kabupaten Mimika Antonius Welerubun mengatakan kedua potensi kelautan dari kabupaten tersebut telah diekspor ke luar Mimika.

“Jadi memang unggulan kami yaitu kepiting bakau dan udang, kedua potensi kelautan ini sudah sering dikirim atau dijual ke Pulau Jawa secara rutin,” katanya pula.

Menurut Anthonius, pengiriman kepiting bakau dalam sehari dapat mencapai dua hingga tiga ton per harinya, sedangkan udang dikirim per bulan.

“Kalau udang itu ada musim-musimnya, sehingga pengiriman dilakukan per bulan, dan dapat mencapai 27 ton dalam satu bulan,” ujarnya lagi.

Baca Juga:
Pelatihan Peningkatan Inovasi dan Higienitas Sajian Kuliner Dispar Biak Numfor Diikuti 40 Pelaku Usaha OAP
Paytren Milik Ustaz Yusuf Mansur Izin Bisnisnya Resmi Dicabut OJK
FGD Sengketa Pertanahan Pemkab Jayapura dan Polres Jayapura Tanggulangi Penghambatan Pembangunan

Dia menjelaskan mayoritas masyarakat pesisir yang diberdayakan dalam mendistribusikan udang dan kepiting bakau yakni Orang Asli Papua (OAP).

“Jadi masyarakat kami yang OAP mereka menangkap udang dan kepiting kemudian dijual ke distributor non-OAP untuk dipasarkan ke luar Mimika,” katanya lagi.

Dia menambahkan dari hasil penjualan tersebut dapat dipergunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya, dan ada peningkatan taraf hidup yang terjadi.

“Biasanya masyarakat menjual kepiting ke pasar dengan harga Rp50.000 per kilogram, tetapi dengan dibeli langsung oleh distributor seharga Rp200.000 tentu akan lebih menguntungkan masyarakat,” ujarnya lagi.